24 orang 12 Motor 1 Anak Krakatau

Setelah kemarin membayar hutang blog post 2 tahun lalu, sekarang saatnya membayar hutang blog post sekitar 4 tahun yang lalu saat teman backpacker lintas jurusan dan angkatan gue yang tergabung dalam mai laip mai adpentur (MLMA) melakukan trip ke Anak Krakatau. Trip ini merupakan trip pertama gue bersama mereka yang telah melanglang buana ke beberapa destinasi di pulau jawa, tentunya dengan budget seefisien mungkin.

Tahun 2010 lalu kami MLMA memutuskan untuk melakukan trip ke anak krakatau, trip ini mungkin trip yang teramai yang pernah MLMA jalani, hampir semua personil ikut. 24 orang yang terdiri dari mahasiswa dan alumnus UNJ Fakultas Ekonomi dari angkatan 2005 hingga yang termuda gue 2008. Biaya trip ini yang dikumpulkan ini ada tiga kategori, mahasiswa 250rb, mahasiswa sambil bekerja 300rb dan pekerja 350rb. Karena sudah ada beberapa orang yang bekerja jadi trip dimulai Jumat selepas Isya, berangkat dari kampus dengan menggunakan motor. Motor? Iya motor, kita bukan anak motor, namun kendaraan yang sangat efisien untuk jumlah banyak dan hemat hanya motor. 12 motor berangkat dari kampus menuju pelabuhan merak, perjalanan sempat berhenti beberapa kali, di kebun jeruk kita berhenti karena hujan deras melanda, kemudian di daerah banten berhenti lagi karena ban motor gue bocor. Pemberhentian terakhir itu di KFC Cilegon untuk makan sebelum akhirnya sampai di merak subuh. 

Sesampainya di bakauheni kita menuju tempat sewa perahu untuk menuju ke pulau terdekat dari Anak Krakatau yang masih berpenduduk yaitu pulau canti. Kenapa dari lampung? banyak turis asing dan domestik yang menuju anak krakatau melalui banten. Hal ini disebabkan ongkos perahu yang lebih mahal kalau dari banten. Perahu nelayan kita sewa hingga minggu all-in (makan siang dan malam, trip ke beberapa pulau dan homestay dirumah warga).

Setelah menitipkan motor kami siap melaut!
Siap menuju Pulau Canti!

Perjalananpun dimulai, sebelum ke homestay kita mampir ke pulau sebuku dan beberapa tempat yang saya lupa namanya, kemudian lanjut ke pulau canti untuk menaruh bawaan dan bersih-bersih pada sore hari. Malam hari kita bakar ikan di homestay tempat kami menginap 24 orang dalam satu rumah, ikan dan peralatan disiapkan oleh guide/nahkoda perahu bernama samson yang memiliki tattoo kelabang ditangannya (haha). 

Pulau Sebuku

Keesokan paginya, sekitar pukul 5 pagi kita harus meluncur ke anak krakatau. niatnya ngincer sunrise sayangnya kami kesiangan. Perjalanan penuh ombak dan memabukan ini berlangsung sekitar 2 jam. Bayangkan dengan perut yang hanya terisi susu gue sudah mabuk dan muntah sejak 15 menit naik kapal, ombaknya sadis! mungkin salah satu semua pada mabuk itu karena masuk kedalam kapal tidak diluar atau di atas menghirup udara dan memandang luas. Hal ini disebabkan ombak begitu bergelombang dan tidak ada yang berani diluar! hampir semua teman-teman pun mabuk! hanya beberapa orang yang bertahan tidak mabuk.
Perjalanan memabukan dimulai!

Sesampainya di Anak krakatau yang masih terisolasi (hanya kunjungan untuk mendaki dan turun) begitu asri, Gue tak tertahankan untuk BAB yang sudah terasa dari waktu berangkat. Karena masih alami tidak ada WC umum, sehingga mencari semak dan menampung air laut untuk "cebok". Gue bukan satu satunya yang melakukan hal ini, bahkan senior gue langsung melepaskan "bom" di laut! haha. Setelah mengkondisikan perut dan kepala yang gak stabil akibat ombak, kita mendaki ke tempat tetinggi yang bisa di jangkau di anak krakatau, gak mungkin untuk kepuncak mengingat gunung ini masih aktif. Sesampainya diatas kita dipaparkan bentangan laut yang indah beserta pulau-pulau gunung sekitar anak krakatau hasil pecahan dari letusan Gunug Emak Krakatau (haha). 

Muka muka pemabuk! haha
Yes kita sampai dipuncak!
Di Depan anak Krakatau!
bareng toge di puncak anak krakatau

Setelah foto-foto kita kembali melakukan trip kembali ke pulau canti, kali ini banyak yang nekat untuk keluar dan stay di atap perahu karena kapok mabuk di dalam perahu. Gue memilih tidur diatap perahu bersama fajrin dengan melilitkan tambang ke badan perahu untuk mengantisipasi agar tidak terjatuh ke laut (haha). Awalnya Gue mengira trik ini berhasil, sepanjang perjalanan saya gak muntah! tapi begitu sudah mendarat dengan percaya diri gue menuju homestay gak sampai 10 menit langsung jackpot! haha. Jadi yang didapatkan dari tidur diatap cuma kaki yang belang (gue pakai celana pendek) dihantam teriknya matahari laut.

Menjelang sore kita tiba di kampung nelayan tempat kita menitipkan 12 motor saat berangkat. Sebelum melanjutkan perjalanan ke jakarta Ibu pemilik rumah yang kita titipkan motor memberitahu adanya kolam mata air alami di sekitar situ dan kami memutuskan untuk mandi disitu. Lucunya kita udah kayak artis banyak bocah yang nonton kita mandi dan bahkan ada pemuda-pemudi foto kita lagi mandi, haha. 
Airnya segerrrr!!

Selepas bebersih dan makan siang di warung padang, kita lanjut perjalanan ke Jakarta, beberapa cewek yang ikut berhenti di merak dan melanjutkan menggunakan bis ke jakarta karena mengejar waktu utnuk kerja di hari seninnya. Akhirnya kita sampai di Jakarta sekitar pukul 5 pagi dan langsung menuju rumah dan kantor masing-masing, tapi kayaknya banyak yang bolos kerja jadinya, haha.


The World is a book, and those who do not travel read only a page - Saint Augustine

2 comments:

  1. Seinget gw nama pulaunya sabesi el. Canti nama dermaganya haha

    ReplyDelete
  2. @Jaka: Oh iye jek. bener bener. ntar gue revisi. haha

    ReplyDelete

 

Author Profile

My photo
Shout it loud and do judge a book by its cover!