Jakarta Menua dan Semakin Mendekati Ajalnya

Jakarta menua dan semakin mendekati ajalnya, judul ini mungkin yang paling tepat menjadi bahan opini saya pada momen Ulang Tahun Jakarta kali ini. Bukannya tidak cinta, justru saking cintanya saya terlalu prihatin akan "kesehatan" kota kelahiran Saya ini. Ya seperti yang sudah-sudah, kalo mendengar nama kota ini, mindset yang sudah terbentuk adalah MACET. Selain macet ada lagi? banyak sekali kalo kita bicara tentang "penyakit" yang sudah sangat kronis ini, semakin tua, semakin parah penyakitnya, kalau di gambarkan secara makhluk hidup Jakarta semakin mendekati ajalnya. Begitu banyak "penyakit" kronis yang sudah mengrogoti kota ini. Dari yang awalnya terasa lapang hingga terasa kesana kesini mentok.

Kalau dibilang kesalahan dari petinggi-petinggi? bisa di bilang iya, tapi menurut saya pribadi sih kesalahan terbesar berada pada penghuninya, ya termasuk saya. Banyak hal-hal yang tidak disadari sudah mengurangi kualitas kota kita ini. Fungsi ganda Jakarta sebagai Kota pusat Ekonomi dan Pemerintahan mungkin menjadi salah satu faktor atas kemacetan dan penyakit lainya terjadi.


Pusat Ekonomi? seperti yang saya sampaikan pada postingan saya tentang derajat ku juga keluargaku bahwa setiap individu seharusnya berusaha meningkatkan derajatnya. Jadi bukan sebuah kesalahan jika semua individu di luar daerah ini berbondong-bondong berurbanisasi. Ya dengan segala cara dan masalah yang dibawa hal ini dikarenakan Jakarta adalah Pusat Ekonomi. Karena fungsi ganda ini menjadikan kota Jakarta menjadi kota dengan fasilitas yang lengkap dan hampir serba ada. Dengan begitu semakin banyak pendatang, baik dari domestik bahkan lintas negara.

Entah kenapa Negara kita tidak belajar dari negar tetangga yang akhir-akhir ini seakan menjadi musuh dan saya pribadi seperti menerima kekalahan atas pembangunan di Negeri Jiran tersebut padahal dahulu mereka itu seperti adik kita yang hormat pada kakaknya. Malaysia telah memisahkan Pusat ekonomi dan Pusat pemerintahananya, dimana Kuala Lumpur menjadi pusat ekonomi dan Putrajaya menjadi pusat pemerintahannya. Negara adidaya Amerika-pun memisahkan kedua hal tersebut, dimana Washington DC menjadi Pusat pemerintahan dan New York City menjadi pusat Ekonomi. 

Tapi tunggu, pendapat saya mengenai pemindahan ini bukan untuk mengurangi kemacetan, toh selama Jakarta menjadi pusat ekonomi dan selama Jakarta masih jadi pusat ekonomi pendatang akan terus hadir. Pemisahan ini mungkin lebih ditujukan untuk pemfokusan kinerja pemerintah agar lebih baik dalam menangani masalah dan tentunya juga Jakarta. Mungkin dengan kinerja yang lebih fokus akan membuat pemerintah tidak tergoda dengan sistem yang berorientasi bisnis karena dengan jarak yang cukup jauh akan mengurani godaan untuk itu. Soal biaya? pasti mengeluarkan biaya, semua perkembangan pasti membutuhkan pengorbanan dan resiko. Nah bagaimana agar biaya itu tidak bengkak, itu tugas mereka untuk mengefisiensi pengeluaran. Dengan majunya teknologi, semua hampir bisa dilakukan secara online, jadi tidak semua hal harus di angkut. Sebetulnya dahulu kita sudah menerapkan itu, Yogyakarta merupakan mantan kota pusat pemerintahan, pemindahannya entah karena hal apa saya tidak mencari tahu lebih dalam.

Ya ini hanya pengamatan seorang mahasiswa ekonomi yang sedang menyelasaikan skripsi, dengan fokusnya pemerintah memungkinkan pemerataan kesejahteraan di setiap daerah sehingga tidak ada lagi provinsi yang memiliki simpatisan kemerdekaan. Jakartapun lambat laun akan lebih baik dari segala sisi dengan fokusnya itu.

Pemindahan pusat pemerintahan ke daerah lain guna memfokuskan kinerja pemerintah sudah terbukti di Amerika dan Malaysia. meskipun New York dan Kuala Lumpur masih bertambah pendatangnya namun tetap terjagakan? ya tentunya fokus itu akan percuma jika tidak dibarengi dengan kesadaran penghuninya sendiri untuk lebih peduli.

Ya kalau tindakan tidak dilakukan dengan keseriusan bersama ya Jakarta makin menunggu ajalnya., sakitnya sudah sangat kronis kan? kawasan kumuh dimana-mana, kemacetan, banjir, kriminilatas, dll. Dapat di ibaratkan manusia yang sudah mengidap penyakit kronis dan ditangani Satu dokter tanpa dibantu assistennya peluang sembuhnya semakin menipis. Jakarta sehat kita juga kan yang senang?


Note: Sudah Pada ikutan lomba nulis artikel seperti Artikel saya? dapet hadiah Hape Android loh, lumayan buat lebaran, hehe. Info lebih lengkap bisa ke Blog Koernaen atau webnya streetdirectory.





45 comments:

  1. Jakarta penyakitnya kronis
    tapi saya yakin bisa diatasin
    tinggal ngatasin pendatang, transportasi, keamanan, ormas" gila, dll(lho banhak banget kok ngomongnya tinggal? Hihihi)

    ReplyDelete
  2. Jakarta akan selalu memperbaiki dirinya, dan selalu berkembang. Tidak perduli siapa gubernurnya

    ReplyDelete
  3. Jakarta is a bittersweet city. Sejuta masalah, sejuta pesona. =)

    ReplyDelete
  4. Gw termasuk salah satu orang yang berurbanisasi ke kota ini, jauh2 dari pedalaman kalimantan, kenapa? Karena disinilah kesempatan gw untuk menuai sukses berada. And i got it, dengan perjuangan yang berdarah2, sendirian! Kenapa di daerah gak bisa berkembang? Karena seperti dibilang disinilah pusat perekonomian, daerah selalu terpinggirlan dan dinomer sekiankan, sehingga banyak fasilitas yang tidak bisa didapat disana, sehingga daya saing jadinberkurang, kesempatan untuk berkembang jauh lebih kecil. Satu2 nya cara untuk mengurangi beban jakarta yang semakin tua adalah, pindahkan pusat pemerintahan dan memeratakan perekonomian di segala lini, sehingga orNg2 daerahblebih memilih stay dan berusaha di daerahnya ketibang "lari" ke jakarta.

    ReplyDelete
  5. Selamat ultah jekardah.. semoga ke depan jadi lebih baik lagi deh..

    ReplyDelete
  6. jakarta semakin tidak terkendali

    ReplyDelete
  7. saya setuju dengan pendapat abang mengenai pemindahan pusat pemerintahan. Karena memang hampir sudah banyak negara di dunia yang memisahkan pusat pemerintahan mereka dengan pusat ekonomi.

    ReplyDelete
  8. macetnya gak tahaaaannn apalagi kalo udah turun hujan.. hidup di jkt emang tua di jalan.. ^^

    ReplyDelete
  9. Lihat di Youtube jakarta pas tahun 1941 kelihatannya kok enak ya :D
    betul sekarang ruwet dan macet :)
    Mungkin penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta perlu dikurangi deh rasanya. Ya saran aja sih, biar ga tambah macet

    ReplyDelete
  10. semoga jakarta panjang umur. amin (u.u)

    ReplyDelete
  11. postingannya sangat bagus sobat, Jakarta memang sudah terlalu ramai, kebanyakan manusia semakin sesak napasnya...... saya setuju banget dengan postingan ini sobat, ..
    Artikel yg bagus mengingatkan kita utk tetap menjaga kelestarian......terima kasih sobat

    ReplyDelete
  12. saya numpang follow yang ke 59 ya sob......
    jika berkenan ditunggu follow kembali ya sob......
    terima kasih

    ReplyDelete
  13. Itulah jakarta.. jakarta akan semakin penuh dengan masalah.. karena orang2 yang ngurusi jakarta banyak yang bermasalah.. maka masalah akan selalu menjadi mimpi buruk kota jakarta.. http://dinsphotography.blogspot.com

    ReplyDelete
  14. kesadaran diri sendiri, masing2 orang itu faktor yang menyebabkanya ...
    T_T

    weeh kurang optimis saya mah ikut2 lomba ,, hikhikhik tulisanya masih sekarep dewe.. :p

    ReplyDelete
  15. para pendatang harap minggat dari jakarta !!!
    http://css-weaver.com

    ReplyDelete
  16. utk yg blm prnh ke jkt spt saya...msh jd tujuan utama berkunjung ke sana even kesemrawutan kotanya heeee

    ReplyDelete
  17. sepertinya untuk mengatasi itu susah dan butuh waktu lama karena saat ini para pemimpin hanya memperkaya diri

    ReplyDelete
  18. yang saya harapkan nntinya buat para cagub dan cawagub ini dapat menjadikan Jakarta lebih baik lagi bukan hanya sekedar janji

    ReplyDelete
  19. semoga jakarta lebih baik, itu doa ane :)

    ReplyDelete
  20. wah pengamatan serta solusi untuk jakarta yang sangat cerdas.. terus gan cermati jakarta

    sueer konten isi blognya unik

    salam happy blogging

    ReplyDelete
  21. ane jadi pengen ke jakarta gan,, tp klo di aceh penduduknya masih terbilang terkontrol gan karena kotanya belum terlalu padat

    ReplyDelete
  22. Sebelum ajal Jakarta masih bisa bertobat dengan Gubernur yang baru sop,semoga.

    ReplyDelete
  23. wehhh, jakarta memang sudah tua sob...

    saya baru sekali datang kesana :D

    ReplyDelete
  24. Jakarta merupakan kota tujuan utama bagi perantau,,,merupakan pusat ekonomi, bisnis, hiburan yang mungkin menjanjikan banget...
    Sementara para perantau tidak semuanya punya skill atau keahlian yang mungkin bisa digunakan untuk berjuang dijakarta,,
    Hinnga akhirnya menyebabkan jakarta jadi kumuh dan tak terkendali...

    Jakarta punya penyakit kronis stadium tinggi,,,,yang susah di obati..

    ReplyDelete
  25. balik lagi nih sob.. tanggung nyasar kesini..

    ReplyDelete
  26. jakarta bukanx malah baik tp malah tambah parah.., mgkn cz semakin banyakx pendatang.., pt smg kedepanx jakarta bs lebih baik..! *smile

    ReplyDelete
  27. bagus postingnya sob
    izin follow ya

    ReplyDelete
  28. ckckc hahah.. memang semakin tua maka semakin dekat ajal. hehe sudah rapuh banget tuh kota.. tinggal menunggu watu aja.. lhahhhaha . ckkc

    oyaa yuk gan kita salin follow :)

    ReplyDelete
  29. Subhanallah..
    benar sekali..
    aku setuju dengan cara pemikiranmu wahai sahabatku..
    postingan yang luar biasa..

    ReplyDelete
  30. waduh serem bgt sob judul posting nya.....
    ane tinggal di jakarta sob.. (-.-")
    tapi gk bisa aku pungkirin memang ada nya seperti itu....
    terus berkarya sob...^_^

    ReplyDelete
  31. bener bgtz sob..klau dua pusat pmrintahan dan perekonomian digbungkan, emg bgini efeknya..

    smga Gub.yg bru bsa mmbuat jakarta lbih baik lagi..

    ReplyDelete
  32. Jakarta nyakin Maceet ajah, wkwk :D

    ReplyDelete
  33. jakarta wah semoga masalah-masalahnya cepat teratasi...

    ReplyDelete
  34. bener tuh gan,,bukannya semakin baik malahan semakin buruk.

    ReplyDelete
  35. Yup saya tuju dengan opinimu.... Ada baiknya Jakarta mau berbagi dengan kota2 sekitarnya, kayak Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok, atau Karawang.Mereka siap kok jadi pelampiasannya dalam hal mengurangi kemacetan atau populasi warga DKI... Setidaknya sebagian perusahaan besar atau kantor pemerintahan bisalah yah dialihkan ke kota2 berikut tadi...

    ReplyDelete
  36. Bagus banget artikelnya. Santai tapi intinya dapet. Dan doaku semoga Jakarta bisa lebih baik, walaupun kayaknya harapan itu cuma angan2 aja. =))

    ReplyDelete
  37. kunjungan balasan keisni nih sob..ohya...mantab tuh klo wacana pemindahan ibukota negara ke daerah, terutama ke daerha yang wilayahnya luas seperti kalimantan gitu, otomatis bisa ngangkat daerah juga :) hehe...andainya bisa terwujud :D

    ReplyDelete
  38. Wah setuju... emang harusnya pusat ekonomi ama pemerintahan beda ya...
    Kalau jakarta kayaknya multitalenta banget hihi jadi pada ke sini deh...

    ReplyDelete
  39. iyah..kassian juga Jakarta.. :(

    ReplyDelete
  40. @All: Terima kasih atas kunjungannya ya :). Semoga ibukota ini bisa sembuh walau cm sedikitpun :)

    ReplyDelete
  41. Entah kenapa gw baca judulnya "Jakarta mendua..."

    Anyway, sangat setuju sama adanya pemerataan. Jakarta lebih baik jadi kota hiburan seperti di LA.

    Nice opinion, el!

    ReplyDelete
  42. banyak pendatang gak akan jadi penyakit kalau tetap mengutamakan ke disiplinan.

    ReplyDelete
  43. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Bersabarlah dalam bertindak agar membuahkan hasil yang manis.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    ReplyDelete

 

Author Profile

My photo
Shout it loud and do judge a book by its cover!